RANCANGAN PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
I.
Identitas :
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Semester : Genap
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (Biologi)
Materi Pokok : Sistem Pernafasan
Sub Materi :
Pertemuan :
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
II.
Kompetensi Inti
KI 1 : Mengahayati dan mengamalkan ajara agama
yang dianutnya
KI
2 :
Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI
3 : Memahami berbagai
sumber sistem dalam kehidupan manusia
KI
4 : Mengelola, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan
perkembangan dari yang dipelajari sekolah secara mandiri dan mampu mengunakan
metode sesuai dengan kaidah keilmuan
III.
Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi
keteraturan dan kompleksitas ciptaan tuhan
tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan
bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.
1.2 Berprilaku
ilmah : teliti, tekun jujur terhadap fakta, disiplin, tangung jawab, dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan
dan beragumentasi, peduli lingkungan, gotong royon, bekerja sam, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif, dan proaktif dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium.
1.5
Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan
kesehatan.
4.5
Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada stuktur dan fungsi jaringan
gerak yang menyebabkan ganguan sistem gerak manusia memlalui berbagai bentuk
media persentasi.
IV.
Indikator
Pembelajaran
3.5.1 Membandingkan
macam organ penyusun sistem pernapasan pada manusia
3.5.2 Menjelaskan
fungsi dari setiap organ pernapasan pada manusia
3.5.3 Membandingkan proses
inspirasi dan ekspirasi pada proses
pernapasan
dan
memahami cara
mekanismenya.
3.5.4. Mendata dan
menjelaskan kelainan/penyakit pada sistem
pernapasan
yang biasa
dijumpai
di kehidupan sehari-hari.
V.
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa
dapat siswa dapat membandingkan macam-macam organ pernapasan melalui studi
pustaka.
2. Siswa
dapat menjelaskan fungsi dari setiap organ pernapasan setelah melakukan diskusi
kelompok.
3. Siswa
mampu membandingkan proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan
manusia setelah melakukan diskusi kelompok.
Vi. Pendekatan, Metode Pembelajaran Dan Model
Pembelajaran.
a. Pendekatan : Scientific
b. Motode
pembelajaran : Ceramah,
Tanya jawab, Diskusi
c. Model
pembelajaran : Problem
Posing
VII.
Alat,
Media Dan Sember Belajar
a. Alat : LCD Proyektor, leptop,papan tulis, spidol,penghapus
papan
b. Model
pembelajaran:
1. Alat
peraga gambar sistem rangka tubuh pada manusia dari internet
2. Lembar
diskusi siswa terlampir
c. Sumber
belajar : Power point, Handout, dan Buku.
Materi
Ajar
Gambar : 1.1 sistem pernapasan pada
manusia.
Semua mahluk hidup perlu tenaga
untuk melakukan semua aktivitasnya. Tenaga diperoleh dari makanan yang kita
makan setiap hari. Setelah melaui proses pencernaan maka didapatkan zat-zat
makanan yang akan nantinya akan diubah menjadi energi. Di dalam sel-sel tubuh
proses pemgubahan zat-zat makanan menjadi energi memerlukan oksigen (O2) yang
didapat dari lingkungan. Untuk menghimpun oksigen dan mengeluarkan sisa dari
hasil metabolisme yang berupa CO2 srta H2O manusia telah memiliki organ-organ
khusus yang membentuk sistem yang disebut dengan sistem pernapasan.
A.
Organ Penyusun Sistem Pernapsan Alat Pernapsan Pada Manusia Terdiri Atas
Beberapa Bagian Yang Meliputi:
1. Hidung (Cavum Nasalis)
Selain
sebagai salah satu organ alat pernapasan manusia, hidung juga berfungsi sebagai
salah satu dari 5 indera. Hidung berfungsi sebagai alat untuk menghirup udara,
penyaring udara yang akan masuk ke paru-paru, dan sebagai indera penciuman.
2. Tekak (Faring)
Faring
merupakan persimpangan antara rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan)
dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan). Pada bagian belakang
faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring
terdapat pita suara dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Pada waktu
menelan makanan epiglotis menutupi laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam
tenggorokan. Sebaliknya pada waktu bernapas epiglotis akan membuka sehingga
udara masuk ke dalam laring kemudian menuju tenggorokan.
3. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan
berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm. Di paru-paru trakea
bercabang dua membentuk bronkus. Dinding tenggorokan terdiri atas tiga lapisan
berikut.
- Lapisan paling luar terdiri atas jaringan ikat.
- Lapisan tengah terdiri atas otot
polos dan cincin tulang rawan. Trakea tersusun atas 16–20 cincin tulang
rawan yang berbentuk huruf C. Bagian belakang cincin tulang rawan ini
tidak tersambung
dan menempel pada esofagus. Hal ini berguna untuk mempertahankan trakea tetap terbuka. - Lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia yang menghasilkan banyak lendir. Lendir ini berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang masuk saat menghirup udara.
4. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan
cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan
dan yang satu menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang,
sempit, dan mendatar daripada yang ke arah kanan. Hal inilah yang mengakibatkan
paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit. Struktur dinding bronkus hampir
sama dengan trakea. Perbedaannya dinding trakea lebih tebal daripada dinding
bronkus. Bronkus akan bercabang menjadi bronkiolus. Bronkus kanan bercabang
menjadi tiga bronkiolus sedangkan bronkus kiri bercabang menjadi dua
bronkiolus.
5. Bronkiolus
Bronkiolus
merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang
semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai
tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
6. Alveolus
Bronkiolus
bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil
yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli
memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara
dalam rongga alveolus.
7. Paru-paru
Paru-paru terletak
di dalam rongga dada. Rongga dada dan perut dibatasi oleh siuatu sekat disebut diafragma. Paru-paru ada dua buah
yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Paru-paru kanan terdiri atas tiga
gelambir (lobus) yaitu gelambir atas, gelambir tengah dan gelambir bawah.
Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas dan
gelambir bawah. Paru-paru diselimuti oleh suatu selaput paru-paru (pleura).
Kapasitas maksimal paru-paru berkisar sekitar 3,5 liter.
Proses pernapasan meliputi dua proses,
yaitu menarik napas atau inspirasi serta mengeluarkan napas atau ekspirasi.
Sewaktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke
atas menjadi lurus.Bersamaan dengan itu, otot-otot tulang rusuk pun
berkontraksi.Akibat dari berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah meng
embangnya rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada berkurang dan udara
masuk.
C.
Jenis Pernapasan
1.
Pernapasan Dada
Pernapasan dada terjadi karena otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga
rusuk terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya rongga
dada ini membuat tekanan dalam rongga dada mengecil dan paru-paru mengembang.
Pada saat paru-paru mengembang, tekanan udara di luar lebih besar daripada di
dalam paruparu, akibatnya udara masuk. Sebaliknya, saat otot antartulang rusuk
berelaksasi, tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada mengecil
sehingga tekanan di dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru mengempis
sehingga udara keluar.
2.
Pernapasan Perut Pernapasan
ini terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma berkontraksi, rongga
dada akan membesar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara akan masuk ke
dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaan
semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit, mendorong paru-paru sehingga
mengempis. Selanjutnya, udara dari paru-paru akan keluar. D. Kelainan pada
sistem pernapasan. Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ
dapat mengalami gangguan.Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau penyakit.
Penyakit atau kelainan yang menyerang sistem pernapasan ini dapat menyebabkan
terganggu nya proses pernapasan.
Berikut
adalah beberapa contoh gangguan pada sistem pernapasan manusia.
1.
Emfisema, merupakan
penyakit pada paru-paru. Paruparu mengalami pembengkakan karena pembuluh
darahnya kemasukan udara.
2.
Asma, merupakan
kelainan penyumbatan saluran perna pasan yang disebabkan oleh alergi, seperti
debu, bulu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan. Kelainan ini juga
dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin.
3.
Kanker paru-paru.
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker pada
paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat
menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan
merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan
paru-paru.
4.
Tuberkulosis (TBC),
merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit
ini menyerang dan dibiarkan semakin luas, dapat menyebabkan sel-sel paru-paru
mati. Akibatnya paru-paru akan kuncup atau mengecil. Hal tersebut menyebabkan
para penderita TBC napasnya sering terengah-engah.
5.
Bronkhitis, merupakan
gangguan pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi. Gejalanya adalah
penderita mengalami demam dan menghasilkan lendir yang menyumbat batang
tenggorokan. Akibatnya penderita mengalami sesak napas. Influenza (flu),
merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini timbul
dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek
VIII. Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu pertemuan 2 x 40 Menit
Kegiatan
|
Kegiatan
guru
|
Kegiatan
siswa
|
Alokasi
waktu
|
Kegiatana
awal
Kegiatan
inti
3.
Kegiatan
Akhir
|
·
Guru membuka pelajaran
dengan memberikan salam kepada siswanya.
·
Guru mengajak siswa
untuk melakukan doa bersama sebelum memulai pelajaran
·
Guru mengabsen siswa
·
Guru memberikan
apersepsi dengan menanyaka’’adakah kalian tau penyakit asma?
·
Guru menjelaskan
bahwa asma adalah penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan.
·
Guru menjelaskan
kepada siswa materi mengenai sistem pernapasaan.
·
Guru menyuruh siswa
untuk membuat kelompok 4 – 5 orang.
·
Guru menugaskan siswa
untuk membuat soal yang sesuai dengan materi sistem pernapasan. kemudian soal
yang dibuat akan dilemparkan kekelompok lain untuk dijawab.
·
Guru
membimbing siswa untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari ini
·
Guru
memberikan penghargaan bagi kelompok yang berprestasi
·
Guru
meminta siswa untuk mempelajari materi pertemuan selanjutnya
·
Guru
menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
|
·
Siswa menjawab guru
dan menyiapkan diri untuk menerima pelajaran.
·
Siswa bersama guru
melakukan doa bersama.
·
Siswa mendengarka apa
yang disampaikan guru
·
Siswa menjawab
pertnyaan guru.
·
Siswa dibagi menjadi
kelompok yang heterogen. Yang masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang
·
Siswa diberikan waktu
untuk mendiskusikan soal yang telah didapatkannya. Tiap siswa merumuskan soal
berdasarkan materi yang telah dicari dan dipelajari siswa secara mandiri
·
Setiap kelompok
ditugaskan untuk menuliskan beberapa pertanyaan yang akan dikirimkan kepada
kelompok lain. Guru bisa mengawasi dan memilih soal yang cocok
·
Setiap kelompok
mengerjakan soal kiriman dari kelompok lainnya
·
Kemudian
masing-masing kelompok mengirimkan satu utusan yang akan menyampaikan jawaban
dari kelompoknya.
·
Perwakilan dari
kelompok tersebut kemudia akan membacakan hasil dari jawaban dari pertanyaan
yang diberikan oleh kelompo-kelompok lainya.
·
Siswa menyimak atau
mencatat simpulan yang diberikan
·
Siswa mendengarkan
apa yang disampaikan guru
·
Siswa menjawab salam
guru
|
20 menit
40
menit
20 menit
|
IX. Penilaian Hasil
Belajar
1. Kompetensi
Pengetahuan
a) Teknik
penilaian :
b) Bentuk
instrumen:
2.Kompetensi
Ketermpilan
a) Teknik
penilaian : observasi
b) Bentuk
isntrumen: lembar
observasi, tes pilihan ganda
3.Kompetensi Sikap
a) Teknik
penililaian :
b) Bentuk
instrumen :
Denpasar, November 2016
Mahasiswa praktikum
Denpasar, November 2016
Mahasiswa praktikum
0 komentar:
Posting Komentar